Sungguh, awalnya aku tidak tahu anakku indigo. Aku kira hal yang wajar bila anakku sering menangis sewaktu bayi. Seringkali dia sedang tertidur lelap namun tiba - tiba matanya terbuka dan menangis cukup lama. Hanya lantunan Ayat suci yang mampu membuat anakku tenang dan tertidur.
Hingga anakku beranjak besar baru kusadari, hal ini tidak dapat dibiarkan. Sering bila dia berjalan denganku, dia sering bicara bahwa ada orang berwajah aneh, orang penuh darah, wanita berambut panjang, orang yang besar sekali dan bermacam - macam karakter berada disekitarnya. Bahkan tak jarang mengajak bicara. Awalnya anakku takut dan berlari kearahku. Namun lambat laun dia sudah terbiasa.
Pernah kami melewati rumah kosong yang belum selesai dibangun, anakku melihat banyak makhluk yang sedang membangun rumah. Aku bilang tidak ada siapa - siapa. Saat itu aku berpikir mungkin juga itu jin yang sedang membangun rumah di rumah kosong tapi hanya anakku yang dapat melihat.
Ketika anakku beranjak dewasa, dia mengatakan cukup lelah dengan kemampuan indra keenam ini. Dia tidak mau mengasahnya apalagi mengkomersilkan kemampuannya. Hingga akhirnya kami meminta bantuan Ustad agar mata batin anakku dapat ditutup. Alhamdulilah saat ini anakku dapat hidup normal. Namun kami sangat mengerti bahwa makhluk seperti makhluk halus, jin itu ada. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.