Amarahku sedikit kutahan
Namun perlahan bagaikan onggokan sampah yang siap kusingkirkan
Oh tidak......bahkan bukan hanya disingkirkan, mungkin lebih dari itu. .
Terlalu indah bila tersisa. Aku tak ingin melihat sampah itu.
Lantas? bagaimana? tetap diam?
Ya diam. Karena aku hanyalah wanita...
Lagi - lagi kuulur sambil mengurut dada
Hanya bulir air mata dan dada sesak
Tapi tunggu ya.....tunggu disana sebentar
Suatu saat karma itu nyata
~Kartini Budiasti~