Namaku Scarla. Umurku belum genap 17 tahun. Hidupku penuh dengan kesepian. Dingin malam menyiksakku di balik suara burung hantu bersautan. Bulan dan bintang seakan menari melihatku terdiam. Seolah mereka menertawaiku mengapa aku sedih. Bahkan Aroma bunga kemuning di teras rumahku menambah syahdu indahnya malam. Tetapi entah mengapa aku sangat menikmati suasana ini. Kedamaian yang kudapatkan tidak sebanding dengan rutinitas anak remaja seusiaku yang senang nongkrong di kafe hanya untuk sekedar mengikuti jaman.
Aku memiliki tokoh imajinasi dalam perjalanan hidupku. Seolah - olah dia nyata menemaniku. Kuberi nama Suzui. Ya. Aku pecinta animasi negara sakura dan segala sesuatu tentang Jepang. Dalam khayalanku dia berwajah tampan dengan mata tajam berambut cepak dan bertubuh tegap. Tidak ada yang tahu tentang Suzui. Sering bila aku kesepian, Suzui menemaniku bicara. Namun entah mengapa dia tidak pernah hadir bila ada orang di sampingku. Sungguh sosok Suzui sangat membantuku menghadapi masa remajaku yang penuh gejolak. Aku bukan gila. Tapi ini caraku mengisi kekosongan hatiku karena orangtuaku bercerai. Tidak ada sosok laki - laki dalam hariku. Ayah sudah meninggalkan aku cukup lama.
Hari demi hari ku lalui bersama Suzui. Bila aku pergi kemanapun, Suzui selalu ikut menemaniku. Dengan senyum manis nya, dia memberikan seluruh hatinya pada ku. Hingga pada suatu hari, sosok Suzui tidak pernah hadir di hidupku. Tiba - tiba dia menghilang. Aku panggil namanya berulang tapi tak pernah datang."Suzuiii Suzui dimana kamu!!" mata dan bibirku seolah ikut merasakan kegalauanku. Cukup lama aku merasakan tersiksa. Karena sosok Suzui seolah benar adanya. Ibuku akhirnya ku ceritakan karena beliau melihat aku tak seperti diri sendiri. Aku sering melamun lalu bicara sendiri. Hingga akhirnya ibuku membawa aku ke pesantren. Aku menurut saja. Karena aku sudah tidak punya tujuan.
Setelah satu tahun, Alhamdulilah aku sudah normal kembali. Hidupku terisi dengan jiwa yang tenang. Siraman rohani yang kudapatkan menyadari bahwa selama ini aku salah. Namun aku tak menyesali dengan kisahku bersama Suzui.
"Assalamu'alaikum ukhti..." ujar lelaki yang bertamu ke rumahku. "Waalaikumsalam" ujarku sembari memakai kerudung panjangku. Namun aku kaget bukan kepalang. Laki - laki yang kulihat saat itu adalah Suzui. Dengan refleks aku teriak sekencang - kencangnya."Suzuiii ?? benar kamu Suzuii"...Sosok laki laki itu hanya menatap aneh melihatku.
Ternyata dia bukan Suzui. Tetapi fisiknya sama persis dengan apa yang kugambarkan sebagai Suzui. Hingga akhirnya perkenalan dengan perkenalan kami lakukan dan ternyata dia adalah anak teman guru ngajiku yang akan dijodohkan denganku. Ya Allah sungguh aku tak mengira. Entah mimpi atau tidak. Aku langsung mencubit pipiku tapi benar adanya. Ini nyata. Sosok Suzui Tuhan hadiahkan padaku. Zikir malam dan doa panjangku dibalas tunai oleh Tuhan padaku. Bahkan kebaikan Suzui ada pada laki - laki itu. Namun mulai sekarang aku ganti nama Suzui dengan nama yang kini menjadi suamiku. Semoga hadiah dari Tuhan atas tobatku menambah keimananku bahwa takdir memang indah.
No comments:
Post a Comment
Astishop1481@gmail.com